“Percaya Diri akan menuntun pada keberhasilan untuk meraih impian”. Ya, kata-kata motivasi ini cukup mewakili apa yang saya rasakan saat diyatakan lolos sebagai asesor BAN S/M Provinsi Nusa Tenggara Timur setelah melewati Diklat Pelatihan Calon Asesor Baru Tahun 2019 bertempat di Hotel Luwansa Labuan Bajo (15 – 19 Mei 2019).
Gambar 1: Praktik Visitasi Lapangan di SDI Waemata
Berawal Dari Optimisme yang Tinggi
Dalam berbagai pengalaman hidup, saya memiliki optimisme yang tinggi ketika mengejar sesuatu yang saya inginkan. Kata orang sih,” Jika ada kemauan, disitu ada jalan”. Yes, mungkin ini mantra ampuh saat kau meyakininya dan mengucapkannya dalam hati. Dan ini bisa dibilang terbukti dalam perjalanan karir saya. Sedikit perkenalan, nama lengkap saya
Natalia Rosalina Rawa, biasa dipanggil
OCIN, lahir di
Bajawa pada tanggal
1 Desember 1989. Saya terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga biasa-biasa saja (bukan anak pejabat, bukan orang kaya, hehe). Karena berasal dari keluarga seperti ini, sejak kecil saya memiliki banyak impian salah satunya menjadi sukses saat dewasa nanti dan mampu membahagiakan orang tua saya. Sejak kecil saya menyukai matematika (mungkin bawaan bakat lahiriah), sehingga saya bercita-cita menjadi seorang Guru Matematika. Keinginan ini sangat besar sampai pada saat saya duduk di bangku SMA dan saya sangat mengidolakan guru mata pelajarannya.
Gambar 2: Disela kegiatan, sempatkan untuk foto
Perjalanan Karir dan Keberuntungan
Singkat cerita saya kuliah S1 Pendidikan Matematika di IKIP Budi Utomo Malang (2007 – 2011). Setelah memperoleh gelar sarjana saya diterima sebagai tenaga pengajar di Kampus STKIP Citra Bakti (Puji Tuhan sampai sekarang masih mengabdi di tempat ini). Seperti ketiban durian runtuh, dalam hati saya bergumam apakah secepat ini impian saya dikabulkan?. Sejak kecil cita-cita saya adalah mengajar mata pelajaran matematika, dan terjawab setelah saya memperoleh gelar sarjana, namun bukan mengajar siswa tetapi mahasiswa . Senang sih iya, tapi dibalik itu tentu ada tantangan yang harus dilewati karena pengalaman bekerja saja belum sama sekali. Tetapi berkali-kali saya meyakinkan diri saya, “Jika tidak bekerja sekarang, kapan pengalaman itu ada?”. Oke fix dengan keyakinan dan kemauan yang tinggi saya menjadi tenaga pengajar saat itu dan setahun kemudian (2012) saya memiliki
Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) 0801128901, artinya status tenaga pengajar berubah menjadi dosen tetap (saat itu masih menggunakan ketentuan yang lama, saat ini pengajuan NIDN harus S2) di program studi PGSD. Sampai di titik ini ternyata belum boleh puas dengan perolehan itu. Seiring dengan perkembangan globalisasi beberapa ketentuan baru hadir mengobrak-abrik zona nyaman bagi siapa saja yang cepat merasa puas. Tantangan selanjutnya (2014) adalah bagaimana saya menyikapi aturan baru bahwa dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimal S2. Yah, saya harus kuliah apapun yang terjadi dan bagaimanapun caranya. Keinginan yang kuat membuka jalan tahap demi tahap. Melalui jalur Beasiswa Pendidikan Pascasarjana-Dalam Negeri (BPP-DN) saya menempuh pendidikan pascasarjana program studi pendidikan matematika di Universitas Negeri Malang (2014-2016). Yeayyy Puji Tuhan lagi-lagi, keinginan saya terkabul. Setelah menyandang gelar magister, tentunya saya harus kembali mengabdi di kampus kebanggaan orang Ngada (STKIP Citra Bakti). Pada tahun 2016, saya dimutasikan ke program studi baru yakni program studi pendidikan matematika yang sudah memiliki ijin operasional sejak tahun 2015. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana saya mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah saya dapatkan setelah menyandang gelar magister. Yuppp, tantangan berikutnya adalah meningkatkan kinerja saya dalam Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pada tahun 2017, puncak dari tantangan ini adalah mengikuti Sertifikasi Dosen (Serdos) yang merupakan ajang penghargaan bagi dosen dalam melaksanakan Tridarma PT . Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program ini merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, dan memperbaiki kesejahteraan dosen, dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya. Prosesnya tergolong rumit dan sangat menantang, dimulai dari Tes Potensi Akademik (TPA), TOEFL, dan menulis Deskripsi Diri. Awalnya sebatas coba-coba, namun perlahan-lahan saya berkeinginan harus lolos. Keinginan ini didukung optimisme saya yang selalu tinggi (boleh dikatakan saya orangnya selalu percaya diri). Setelah melewati berbagai tantangan, Puji Tuhan kesekian kalinya akhirnya saya dinyatakan lolos serdos
(Nomor Registrasi: 17108307207812). Pencapaian ini tidak menghentikan langkah saya untuk mengembangkan profesionalisme sebagai seorang pendidik. Masih banyak tantangan yang harus dilalui.
Mengikuti Seleksi Asesor BAN S/M Sebagai Bagian Aktualisasi Diri Dalam Mengembangkan Profesionalisme Sebagai Pendidik
Awal Maret tahun 2019, saya mendapat informasi terkait pengumuman rekrutmen calon asesor baru untuk jenjang SD, SMP dan SMA/SMK dari situs resmi BAN S/M Kemendikbud (https://bansm.kemdikbud.go.id/rekrutmen/). Kata Asesor bukanlah hal baru bagi saya, karena melalui pengalaman kerja di perguruan tinggi, saya pernah terlibat dalam kegiatan akreditasi kampus yakni akreditasi program studi (PGSD, PG-PAUD, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Musik) dan akreditasi lembaga yang dalam pelaksanaan visitasi lapangan menghadirkan para asesor BAN-PT. Dari berbagai pengalaman akreditasi kampus tersebut, belum terbesit dibenak saya untuk mendalami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) para asesor tersebut. Bagi saya, siapapun asesor ya tugasnya mereka adalah memberikan penilaian tentang mutu suatu lembaga pendidikan. Oke kembali lagi ke pengumuman rekrutmen calon asesor, saya mencoba mencari tahu apa sih Asesor BAN S/M?. Saya membandingkan persamaan dan perbedaan asesor BAN S/M dan asesor BAN-PT. Sayapun merasa tertarik dan membaca persyaratan pendaftaran seleksi asesor tersebut. Dari kesekian persyaratan ada satu penghalang bagi saya untuk mendaftar, yaitu usia minimalnya harus 30 Tahun (usia saya baru 29 tahun 2 bulan saat itu). Wah bagaimana ini?. Sejenak saya menghapus keinginan untuk mendaftar, Ah ikut seleksi tahun depan saja. Namun dalam hari-hari selanjutnya, saya melihat teman-teman sejawat saya begitu antusias mendaftar seleksi asesor ini. Wah kok saya cuma jadi penonton saja?. Akhirnya sayapun ikut mendaftar dan kali ini juga sebatas mencoba dengan perasaan siap menerima kegagalan/tidak lolos administrasi. Ada beberapa tahapan dalam seleksi asesor BAN S/M yang sangat menantang yaitu: seleksi administrasi, seleksi substansi, dan tes online setelah mengikuti diklat pelatihan.
Setelah mengirim berkas pendaftaran sesuai persyaratan yang diajukan, kami harus menunggu satu bulan untuk mengetahui siapa saja yang lolos seleksi administrasi. Di awal April 2019, BAN S/M mengumumkan hasil seleksi admnistrasi, dan luar biasa kasih Tuhan, saya dinyatakan Lolos bersama 12 teman sejawat lainnya (terima kasih ya Panitia BAN S/M Prov. NTT). Hasil ini mendorong semangat saya untuk lebih bersungguh-sunguh mengikuti tahap selanjutnya yakni seleksi substansi. Seleksi substansi dilakukan dengan wawancara via HP. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam sesi wawancara ini adalah sejauh mana penguasaan peserta seleksi mengenai asesor yang tentunya sesuai dengan makalah yang telah disusun. Judul makalah saya adalah “Integritas Dan Kredibilitas Asesor Dalam Penjaminan Mutu Eksternal Sekolah/Madrasah”. Akhir April 2019, diumumkan kelulusan seleksi substansi, dan sayapun dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya. Lolos di tahap ini tentunya sangat mebahagiakan terlebih lagi para peserta yang lolos seleksi substansi diikutsertakan dalam Diklat Pelatihan Asesor Baru bertempat di Hotel Luwansa-Labuan Bajo, Manggarai Barat pada tanggal 15 s.d 19 Mei 2019. Total calon asesor baru untuk wilayah Flores sebanyak 50 orang. Melihat jadwal yang disampaikan dalam email sudah terbayang betapa melelahkan karena kegiatan dilakukan sampai dengan malam pukul 22.00 WITA untuk penugasan-penugasan. Dan banyak mengerjakan hal teknis dengan membawa peralatan Laptop, dll.

Gambar 3: Asesor BAN S/M Kabupaten Ngada-NTT
Karena lima hari harus meninggalkan rutinitas kampus, maka bukan perkara yang mudah untuk mengikuti kegiatan ini. Proses perijinan masih membutuhkan penjelasan yang panjang agar diizinkan. Sangat disayangkan proses seleksi sudah susah tapi saat pelatihan malah tidak diizinkan oleh lembaga ataupun yayasan. Puji Tuhan, Yayasan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kami untuk mengikuti seleksi calon asesor sampai tuntas dengan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku di bawah Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri Ngada selaku badan penyelenggra STKIP Citra Bakti.
Setelah mendapat ijin, saya dan 12 teman sejawat lainnya yang dinyatakan lolos seleksi subtansi, berangkat ke Labuan Bajo pada hari Rabu, 15 Mei 2019 dan tiba di lokasi pukul 13.00 waktu setempat. Sesampainya disana kami melakukan
check in dan segera mempersiapkan diri karena kegiatan dimulai pada pukul 14.00 yang diawali dengan ceremonial pembukaan diklat. Dalam ceremonial tersebut dihadiri para petinggi BAN S/M dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Manggarai Barat yakni Ibu drh. Maria Geong, PhD. Yang paling berkesan dalam ceremonial ini adalah saya dipercayakan untuk mewakili peserta perempuan dalam sesi penyematan kartu peserta oleh Ibu Wakil Bupati Mabar ini, wahh dalam hati senanggg sekali.
Gambar 4: Foto bersama Ibu Wakil Bupati Manggarai Barat
Usai ceremonial pembukaan kegiatan diklat, langsung disuguhkan materi diklat sampai pada hari ketiga. Adapun materi diklat terdiri atas: Kebijakan BAN-S/M, Norma dan Etika Asesor, Pedoman Pelaksanaan Akreditasi, Mekanisme dan POS Pelaksanaan Akreditasi, Telaah Perangkat Akreditasi Semua Jenjang, Praktik Aplikasi Sispena-S/M, Teknik Penggalian Data dan Informasi, Teknik Penyusunan Laporan dan Rekomendasi dan Panduan Visitasi dan Persiapan Praktik Visitasi . Pada hari keempat praktik visitasi lapangan secara berkelompok dan kelompok kami ditempatkan di SDI Waemata Manggarai Barat. Dalam kegiatan praktik ini, kami melakoni peran layaknya sebagai seorang asesor bersama pendamping dari tim BAN S/M yakni Bapak Drs. Frans Bora. Setelah melakukan praktik visitasi, kami diwajibkan untuk melakukan Presentasi Hasil Praktik Visitasi ke Sekolah/Madrasah.
Gambar 5: Suasana Kegiatan Diklat Pelatihan Calon Asesor
Kegiatan hari kelima merupakan hari terakhir yang sungguh menegangkan dalam diklat ini. Yuppss, ujian online sebagai penentu kelulusan sebagai seorang asesor. Ujian dimulai pukul 08.00 – 09.00 secara online dan soalnya diacak sehingga kecil kemungkinan bagi para calon asesor untuk bekerja sama (kreatif amat ya panitianya, hehe). Setelah pelaksanaan ujian online, dilanjutkan acara penutupan, dimana pengumuman kelulusan asesor disisip dalam acara ini. Bisa dibayangkan betapa menegangkan di hari terakhir ini. Pengumuman kelulusan diumumkan dalam sambutan oleh Bapak Drs. Darius Tiwu Hero selaku Kepala BAN S/M Provinsi NTT. Dan luar biasa, kami semua dinyatakan lolos sebagai asesor baru BAN S/M Provinsi NTT. Seluruh peserta yang hadir bersorak kegirangan, Salam Asesor! (3 kali).
Dalam acara penutupan juga, saya kembali dipercayakan untuk mewakili peserta dalam sesi penyematan Pin BAN S/M oleh Bapak Drs. Darius Tiwu Hero selaku Kepala BAN S/M Provinsi NTT. Penyematan pin tersebut menadakan bahwa kami telah dinyatakan lulus sebagai asesor baru. Dan kini kami menanti
Nomor Induk Asesor (NIA) dan juga siap diberi penugasan. Terima Kasih BAN S/M, Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri, STKIP Citra Bakti, Keluarga dan semua pihak yang mendukung saya sampai pada tahap ini.
Gambar 6: Foto Bersama Pengurus BAN S/M Provinsi NTT setelah penyematan Pin BAN S/M
Gambar 7: Pin BAN S/M
Tulisan ini sebagai bentuk rasa syukur saya sendiri dan mungkin bisa jadi motivasi bagi siapapun. Berkaryalah sebanyak-banyaknya. Percaya pada Diri sendiri. Dan Jangan Mudah Menyerah.
by: NRR
No comments:
Post a Comment