Sunday, June 30, 2019

Benarkah Anak Pembawa Rejeki?

Kata orang “Anak Pembawa Rejeki”, saya kurang sepakat dengan kata-kata ini, lebih tepatnya “Anak Pembawa Kebaikan dalam Hidup”. Tulisan ini mengisahkan kebaikan yang selalu hadir dalam hidup saya setelah kehadiran anak kami yang kini duduk di kelas 2 SDK Regina Pacis Bajawa.
Gambar 1: Gagah dalam Balutan Jas Hitam dan dalaman Pink Peach
Perjalanan Cinta
Saya mengenal yang namanya cinta pada saat saya berusia 17 tahun. Kala itu saya baru mulai menempuh kuliah program sarjana di IKIP Budi Utomo Malang pada tahun 2007. Singkat cerita saya berpacaran dengan Erwin (yang kini jadi ayah dari lelaki kecilku).
Gambar 2: Foto Masa Pacaran (di Kota Malang, Jawa Timur)
Dari awal perkenalan kami, saya memahami meski Erwin bukan seorang pemain bola kaki, tetapi dia sangat tertarik dengan dunia sepak bola itu. Bahkan sayapun ikut-ikutan menghafal nama-nama klub sepak bola mulai dari liga inggris dan liga eropa. Dan klub yang sangat diidolakan Erwin adalah Liverpool dengan semboyan tersohornya adalah “You’ll Never Walk Alone (YNWA)”. Pada tahun 2007-2011, klub tersebut diperkuat oleh seorang striker yang berasal dari Negara Spanyol bernama Fernando Torres alias Elnino. Erwin sangat mengidolakan pemain bernomor punggung 9 (sembilan) pada masa itu. Kecintaanya pada klub ini dan juga kepada Fernando Torres bisa mengalahkan cintanya kepada kekasih hatinya. Jika klub liverpool sedang berlaga di liga-liga bergengsi, ataupun saat Fernando Torres memperkuat timnas Spanyol dalam Piala Dunia, maka malam minggu yang membahagiakan tak ada artinya lagi (jadi cemburu sama Elnino, hehehe).
Gambar 3: Fernando Torres (Elnino)
Pada tahun 2011, kami menyelesaikan program sarjana pendidikan dan kembali ke daerah kami masing-masing untuk mencari pekerjaan. Karena masa pacaran kami cukup lama, bukan hal mustahil bahwa kedekatan kami sudah diketahui oleh orang tua kami masing-masing. Restu orang tuanya terlihat dari usaha mereka membantu saya untuk mendapat pekerjaan sebagai tenaga pengajar di STKIP Citra Bakti. Saya diterima sebagai tenaga pengajar di program studi PGSD pada tanggal 13 Agustus 2011, dan saya dipercayakan mengampu mata kuliah yang berkaitan dengan pendidikan matematika. Sedangkan Erwin diterima sebagai guru honorer di SMK Sanjaya Bajawa.
Gambar 4: Hari Pertama Masuk Kerja dengan Restu Mama
Karena masing-masing sudah memiliki pekerjaan, hubungan ini semakin menunjukkan keseriusan bagi kami. Pada tanggal 18 Mei 2012, di usia yang sangat muda (22 tahun) kami mengikrar janji sebagai pasangan suami-istri di Gereja Salib Suci, Soa.
Kedatangan Sang Pembawa Kebaikan
Gambar 5: Kelahiran Buah Hati
Pada tangal 9 Sepetember 2012, saya melahirkan (secara normal) anak lelaki pertama kami. Penantian panjang setelah sembilan bulan mengandung. Selama masa kehamilan, Erwin sudah mewanti-wanti, kelak anaknya akan dinamai Elnino. Di saat itu saya tertegun, Erwin sangat mengidolakan pemain bernomor punggung 9 itu, dan kini anak kami lahir tepat di tanggal 9 (sembilan) bulan 9 (sembilan) tahun 2012, apakah ini suatu kebetulan semata?. Kamipun sepakat menamai anak pertama kami dengan “Elnino Rafael Muga Lalu”. Kami memilih nama Elnino tidak sekedar karena Ayahnya penggemar Fernando Torres, dibalik itu Elnino dalam bahasa Spanyol, memiliki makna Anak Lelaki yang Pintar, Rafael adalah nama malaikat yang diutus oleh Tuhan untuk memberi cahaya penyembuhan bagi setiap makhluk termasuk manusia yang membutuhkannya, Muga adalah marga dari ayahnya Erwin, dan Lalu adalah marga dari Erwin untuk menandakan bahwa Elnino putra dari seseorang bermarga Lalu. Demikian makna nama anak kami dengan harapan kelak dia akan menjadi anak yang baik dan berguna bagi semua orang. Sapaan akrab anak kami adalah Nino, sehingga kini kamipun memperoleh nama baru, Papa Nino dan Mama Nino. Kelahiran Nino membawa sukacita yang luar biasa, karena Nino adalah cucu pertama dari keluarga saya dan juga keluarga Erwin. Tidak hanya sukacita, tetapi kedatangannya membawa kebaikan-kebaikan yang tidak terduga. Yups, pada bulan September 2012 saya diangkat sebagai dosen tetap STKIP Citra Bakti (NIDN. 0801128901). Tidak terhenti disitu saja, kebaikan lainnya turut hadir di kehidupan kami. Pada tahun 2014, saya melanjutkan studi program pascasarjana sampai pada tahun 2016 melalui jalur Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN).
Gambar 6: Wisuda Magister Pendidikan (04 September 2016)
Setelah memperoleh gelar magister pendidikan saya kembali mengabdi di STKIP Citra Bakti. Pada tanggal 26 Oktober 2017, kebaikan itu datang lagi, saya dinyatakan lolos seleksi sertifikasi dosen (serdos), senangnya luar biasa karena usia saya saat itu masih sangat muda yakni 27 tahun. Pencapaian luar biasa dan terbaik dalam hidup saya, karena bukan perkara mudah untuk memperoleh sertifikat pendidik tersebut. Kebaikan berikutnya, pada tanggal 19 Mei 2019 saya dinyatakan lulus seleksi asesor bersama sepuluh teman sejawat lainnya. Tiada henti-hentinya saya mensyukuri setiap kebaikan yang selalu hadir.
Gambar 7: Kebaikan Terbaik Tahun 2017-Sertifikat Pendidik Dosen Profesional
Gambar 8: Keluarga Kecil Kami
Gambar 9: Nino sudah naik ke kelas 2 SD
Kesimpulan dari tulisan ini, Jangan takut menikah muda, Jangan takut memiliki anak di usia muda, Tuhan selalu menempatkan kebaikan-kebaikan yang tidak kamu duga, bahkan lebih cepat dari teman-teman seusiamu. Terima Kasih Nino

Wednesday, June 12, 2019

Pengalaman Seleksi Asesor BAN S/M Sebagai Bagian Aktualisasi Diri Dalam Mengembangkan Profesionalisme Pendidik Masa Kini

“Percaya Diri akan menuntun pada keberhasilan untuk meraih impian”. Ya, kata-kata motivasi ini cukup mewakili apa yang saya rasakan saat diyatakan lolos sebagai asesor BAN S/M Provinsi Nusa Tenggara Timur setelah melewati Diklat Pelatihan Calon Asesor Baru Tahun 2019 bertempat di Hotel Luwansa Labuan Bajo (15 – 19 Mei 2019).
Gambar 1: Praktik Visitasi Lapangan di SDI Waemata
Berawal Dari Optimisme yang Tinggi
Dalam berbagai pengalaman hidup, saya memiliki optimisme yang tinggi ketika mengejar sesuatu yang saya inginkan. Kata orang sih,” Jika ada kemauan, disitu ada jalan”. Yes, mungkin ini mantra ampuh saat kau meyakininya dan mengucapkannya dalam hati. Dan ini bisa dibilang terbukti dalam perjalanan karir saya. Sedikit perkenalan, nama lengkap saya Natalia Rosalina Rawa, biasa dipanggil OCIN, lahir di Bajawa pada tanggal 1 Desember 1989. Saya terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga biasa-biasa saja (bukan anak pejabat, bukan orang kaya, hehe). Karena berasal dari keluarga seperti ini, sejak kecil saya memiliki banyak impian salah satunya menjadi sukses saat dewasa nanti dan mampu membahagiakan orang tua saya. Sejak kecil saya menyukai matematika (mungkin bawaan bakat lahiriah), sehingga saya bercita-cita menjadi seorang Guru Matematika. Keinginan ini sangat besar sampai pada saat saya duduk di bangku SMA dan saya sangat mengidolakan guru mata pelajarannya.
Gambar 2: Disela kegiatan, sempatkan untuk foto
Perjalanan Karir dan Keberuntungan
Singkat cerita saya kuliah S1 Pendidikan Matematika di IKIP Budi Utomo Malang (2007 – 2011). Setelah memperoleh gelar sarjana saya diterima sebagai tenaga pengajar di Kampus STKIP Citra Bakti (Puji Tuhan sampai sekarang masih mengabdi di tempat ini). Seperti ketiban durian runtuh, dalam hati saya bergumam apakah secepat ini impian saya dikabulkan?. Sejak kecil cita-cita saya adalah mengajar mata pelajaran matematika, dan terjawab setelah saya memperoleh gelar sarjana, namun bukan mengajar siswa tetapi mahasiswa . Senang sih iya, tapi dibalik itu tentu ada tantangan yang harus dilewati karena pengalaman bekerja saja belum sama sekali. Tetapi berkali-kali saya meyakinkan diri saya, “Jika tidak bekerja sekarang, kapan pengalaman itu ada?”. Oke fix dengan keyakinan dan kemauan yang tinggi saya menjadi tenaga pengajar saat itu dan setahun kemudian (2012) saya memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) 0801128901, artinya status tenaga pengajar berubah menjadi dosen tetap (saat itu masih menggunakan ketentuan yang lama, saat ini pengajuan NIDN harus S2) di program studi PGSD. Sampai di titik ini ternyata belum boleh puas dengan perolehan itu. Seiring dengan perkembangan globalisasi beberapa ketentuan baru hadir mengobrak-abrik zona nyaman bagi siapa saja yang cepat merasa puas. Tantangan selanjutnya (2014) adalah bagaimana saya menyikapi aturan baru bahwa dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimal S2. Yah, saya harus kuliah apapun yang terjadi dan bagaimanapun caranya. Keinginan yang kuat membuka jalan tahap demi tahap. Melalui jalur Beasiswa Pendidikan Pascasarjana-Dalam Negeri (BPP-DN) saya menempuh pendidikan pascasarjana program studi pendidikan matematika di Universitas Negeri Malang (2014-2016). Yeayyy Puji Tuhan lagi-lagi, keinginan saya terkabul. Setelah menyandang gelar magister, tentunya saya harus kembali mengabdi di kampus kebanggaan orang Ngada (STKIP Citra Bakti). Pada tahun 2016, saya dimutasikan ke program studi baru yakni program studi pendidikan matematika yang sudah memiliki ijin operasional sejak tahun 2015. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana saya mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah saya dapatkan setelah menyandang gelar magister. Yuppp, tantangan berikutnya adalah meningkatkan kinerja saya dalam Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pada tahun 2017, puncak dari tantangan ini adalah mengikuti Sertifikasi Dosen (Serdos) yang merupakan ajang penghargaan bagi dosen dalam melaksanakan Tridarma PT . Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program ini merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, dan memperbaiki kesejahteraan dosen, dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya. Prosesnya tergolong rumit dan sangat menantang, dimulai dari Tes Potensi Akademik (TPA), TOEFL, dan menulis Deskripsi Diri. Awalnya sebatas coba-coba, namun perlahan-lahan saya berkeinginan harus lolos. Keinginan ini didukung optimisme saya yang selalu tinggi (boleh dikatakan saya orangnya selalu percaya diri). Setelah melewati berbagai tantangan, Puji Tuhan kesekian kalinya akhirnya saya dinyatakan lolos serdos (Nomor Registrasi: 17108307207812). Pencapaian ini tidak menghentikan langkah saya untuk mengembangkan profesionalisme sebagai seorang pendidik. Masih banyak tantangan yang harus dilalui.
Mengikuti Seleksi Asesor BAN S/M Sebagai Bagian Aktualisasi Diri Dalam Mengembangkan Profesionalisme Sebagai Pendidik
Awal Maret tahun 2019, saya mendapat informasi terkait pengumuman rekrutmen calon asesor baru untuk jenjang SD, SMP dan SMA/SMK dari situs resmi BAN S/M Kemendikbud (https://bansm.kemdikbud.go.id/rekrutmen/). Kata Asesor bukanlah hal baru bagi saya, karena melalui pengalaman kerja di perguruan tinggi, saya pernah terlibat dalam kegiatan akreditasi kampus yakni akreditasi program studi (PGSD, PG-PAUD, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Musik) dan akreditasi lembaga yang dalam pelaksanaan visitasi lapangan menghadirkan para asesor BAN-PT. Dari berbagai pengalaman akreditasi kampus tersebut, belum terbesit dibenak saya untuk mendalami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) para asesor tersebut. Bagi saya, siapapun asesor ya tugasnya mereka adalah memberikan penilaian tentang mutu suatu lembaga pendidikan. Oke kembali lagi ke pengumuman rekrutmen calon asesor, saya mencoba mencari tahu apa sih Asesor BAN S/M?. Saya membandingkan persamaan dan perbedaan asesor BAN S/M dan asesor BAN-PT. Sayapun merasa tertarik dan membaca persyaratan pendaftaran seleksi asesor tersebut. Dari kesekian persyaratan ada satu penghalang bagi saya untuk mendaftar, yaitu usia minimalnya harus 30 Tahun (usia saya baru 29 tahun 2 bulan saat itu). Wah bagaimana ini?. Sejenak saya menghapus keinginan untuk mendaftar, Ah ikut seleksi tahun depan saja. Namun dalam hari-hari selanjutnya, saya melihat teman-teman sejawat saya begitu antusias mendaftar seleksi asesor ini. Wah kok saya cuma jadi penonton saja?. Akhirnya sayapun ikut mendaftar dan kali ini juga sebatas mencoba dengan perasaan siap menerima kegagalan/tidak lolos administrasi. Ada beberapa tahapan dalam seleksi asesor BAN S/M yang sangat menantang yaitu: seleksi administrasi, seleksi substansi, dan tes online setelah mengikuti diklat pelatihan. Setelah mengirim berkas pendaftaran sesuai persyaratan yang diajukan, kami harus menunggu satu bulan untuk mengetahui siapa saja yang lolos seleksi administrasi. Di awal April 2019, BAN S/M mengumumkan hasil seleksi admnistrasi, dan luar biasa kasih Tuhan, saya dinyatakan Lolos bersama 12 teman sejawat lainnya (terima kasih ya Panitia BAN S/M Prov. NTT). Hasil ini mendorong semangat saya untuk lebih bersungguh-sunguh mengikuti tahap selanjutnya yakni seleksi substansi. Seleksi substansi dilakukan dengan wawancara via HP. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam sesi wawancara ini adalah sejauh mana penguasaan peserta seleksi mengenai asesor yang tentunya sesuai dengan makalah yang telah disusun. Judul makalah saya adalah “Integritas Dan Kredibilitas Asesor Dalam Penjaminan Mutu Eksternal Sekolah/Madrasah”. Akhir April 2019, diumumkan kelulusan seleksi substansi, dan sayapun dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya. Lolos di tahap ini tentunya sangat mebahagiakan terlebih lagi para peserta yang lolos seleksi substansi diikutsertakan dalam Diklat Pelatihan Asesor Baru bertempat di Hotel Luwansa-Labuan Bajo, Manggarai Barat pada tanggal 15 s.d 19 Mei 2019. Total calon asesor baru untuk wilayah Flores sebanyak 50 orang. Melihat jadwal yang disampaikan dalam email sudah terbayang betapa melelahkan karena kegiatan dilakukan sampai dengan malam pukul 22.00 WITA untuk penugasan-penugasan. Dan banyak mengerjakan hal teknis dengan membawa peralatan Laptop, dll.
Gambar 3: Asesor BAN S/M Kabupaten Ngada-NTT
Karena lima hari harus meninggalkan rutinitas kampus, maka bukan perkara yang mudah untuk mengikuti kegiatan ini. Proses perijinan masih membutuhkan penjelasan yang panjang agar diizinkan. Sangat disayangkan proses seleksi sudah susah tapi saat pelatihan malah tidak diizinkan oleh lembaga ataupun yayasan. Puji Tuhan, Yayasan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kami untuk mengikuti seleksi calon asesor sampai tuntas dengan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku di bawah Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri Ngada selaku badan penyelenggra STKIP Citra Bakti. Setelah mendapat ijin, saya dan 12 teman sejawat lainnya yang dinyatakan lolos seleksi subtansi, berangkat ke Labuan Bajo pada hari Rabu, 15 Mei 2019 dan tiba di lokasi pukul 13.00 waktu setempat. Sesampainya disana kami melakukan check in dan segera mempersiapkan diri karena kegiatan dimulai pada pukul 14.00 yang diawali dengan ceremonial pembukaan diklat. Dalam ceremonial tersebut dihadiri para petinggi BAN S/M dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Manggarai Barat yakni Ibu drh. Maria Geong, PhD. Yang paling berkesan dalam ceremonial ini adalah saya dipercayakan untuk mewakili peserta perempuan dalam sesi penyematan kartu peserta oleh Ibu Wakil Bupati Mabar ini, wahh dalam hati senanggg sekali.
Gambar 4: Foto bersama Ibu Wakil Bupati Manggarai Barat
Usai ceremonial pembukaan kegiatan diklat, langsung disuguhkan materi diklat sampai pada hari ketiga. Adapun materi diklat terdiri atas: Kebijakan BAN-S/M, Norma dan Etika Asesor, Pedoman Pelaksanaan Akreditasi, Mekanisme dan POS Pelaksanaan Akreditasi, Telaah Perangkat Akreditasi Semua Jenjang, Praktik Aplikasi Sispena-S/M, Teknik Penggalian Data dan Informasi, Teknik Penyusunan Laporan dan Rekomendasi dan Panduan Visitasi dan Persiapan Praktik Visitasi . Pada hari keempat praktik visitasi lapangan secara berkelompok dan kelompok kami ditempatkan di SDI Waemata Manggarai Barat. Dalam kegiatan praktik ini, kami melakoni peran layaknya sebagai seorang asesor bersama pendamping dari tim BAN S/M yakni Bapak Drs. Frans Bora. Setelah melakukan praktik visitasi, kami diwajibkan untuk melakukan Presentasi Hasil Praktik Visitasi ke Sekolah/Madrasah.
Gambar 5: Suasana Kegiatan Diklat Pelatihan Calon Asesor
Kegiatan hari kelima merupakan hari terakhir yang sungguh menegangkan dalam diklat ini. Yuppss, ujian online sebagai penentu kelulusan sebagai seorang asesor. Ujian dimulai pukul 08.00 – 09.00 secara online dan soalnya diacak sehingga kecil kemungkinan bagi para calon asesor untuk bekerja sama (kreatif amat ya panitianya, hehe). Setelah pelaksanaan ujian online, dilanjutkan acara penutupan, dimana pengumuman kelulusan asesor disisip dalam acara ini. Bisa dibayangkan betapa menegangkan di hari terakhir ini. Pengumuman kelulusan diumumkan dalam sambutan oleh Bapak Drs. Darius Tiwu Hero selaku Kepala BAN S/M Provinsi NTT. Dan luar biasa, kami semua dinyatakan lolos sebagai asesor baru BAN S/M Provinsi NTT. Seluruh peserta yang hadir bersorak kegirangan, Salam Asesor! (3 kali). Dalam acara penutupan juga, saya kembali dipercayakan untuk mewakili peserta dalam sesi penyematan Pin BAN S/M oleh Bapak Drs. Darius Tiwu Hero selaku Kepala BAN S/M Provinsi NTT. Penyematan pin tersebut menadakan bahwa kami telah dinyatakan lulus sebagai asesor baru. Dan kini kami menanti Nomor Induk Asesor (NIA) dan juga siap diberi penugasan. Terima Kasih BAN S/M, Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri, STKIP Citra Bakti, Keluarga dan semua pihak yang mendukung saya sampai pada tahap ini.
Gambar 6: Foto Bersama Pengurus BAN S/M Provinsi NTT setelah penyematan Pin BAN S/M
Gambar 7: Pin BAN S/M
Tulisan ini sebagai bentuk rasa syukur saya sendiri dan mungkin bisa jadi motivasi bagi siapapun. Berkaryalah sebanyak-banyaknya. Percaya pada Diri sendiri. Dan Jangan Mudah Menyerah.
by: NRR

Wednesday, June 5, 2019

Prodi Pendidikan Matematika STKIP Citra Bakti Gelar Pengabdian Relawan Matematika Asyik (REMATIKA) Bagi Siswa Di Wilayah Paroki St. Longginus Wolowio

Matematika selalu hadir di setiap jenjang pendidikan dan kehidupan masyarakat. Meskipun sejak dini sudah mulai diajarkan, akan tetapi perlu diakui matematika masih sulit bagi sebagian orang. Kesulitan yang dihadapi seperti pemahaman konsep matematika yang berdampak pada kesulitan untuk memecahkan masalah matematika. Permasalahan ini perlu diatasi dengan kreativitas dengan menjadi relawan dalam mendampingi anak-anak di sekolah untuk belajar, dan mendampingi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar matematika di rumah. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan kesulitan belajar matematika, prodi pendidikan matematika STKIP Citra Bakti mengadakan kegiatan pengabdian dengan cara membentuk Relawan Matematika Asyik (REMATIKA) untuk melakukan pendampingan terhadap sekolah-sekolah dan anak usia sekolah di wilayah paroki St. Longginus Wolowio.
Gambar 1: Klinik Matematika berpusat di Desa Bomadha, Kabupaten Ngada
Pengabdian ini merupakan bagian dari program live in STKIP Citra Bakti di wilayah paroki St. Longginus Wolowio sebagai agenda rutin setiap tahunnya. Pengabdian yang dilakukan berupa pendampingan pembelajaran matematika terdiri dari dua sasaran yaitu siswa/i di SDI Ngoramawo dan anak-anak usia sekolah (SD, SMP dan SMA) di wilayah paroki St. Longginus Wolowio.
Gambar 2: Siswa-Siswi Di SDI Ngoramawo-Wolowio
Pengabdian ini dilakukan oleh prodi pendidikan matematika STKIP Citra Bakti yang melibatkan sejumlah mahasiswa dan tiga dosen pendamping yakni Melkior Wewe, M.Pd, Natalia Rosalina Rawa, M.Pd dan Maria Carmelita Tali Wangge, M.Pd sebagai relawan matematika asyik (REMATIKA). Relawan yang dimaksudkan dalam kegiatan ini adalah cikal bakal dari disiplin pekerjaan sosial, bekerja tanpa pamrih, inisiatif sendiri, membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Peran relawan matematika ini merupakan bagian penting dari matarantai permasalahan matematika. Pendampingan pembelajaran matematika dilaksanakan selama dua hari yakni 23 s.d 24 Mei 2019. Pendampingan pembelajaran matematika hari pertama diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah (SD, SMP dan SMA) wilayah paroki St. Longginus Wolowio dilaksanakan dalam bentuk Klinik Matematika dan berpusat di Desa Bomadha pada hari Kamis, 23 Mei 2019 pukul 14.00 s.d 17.00 WITA. Tujuan klinik matematika adalah mengobati penyakit/masalah matematika yang dihadapi anak-anak misalnya penyakit pecahan, penyakit bilangan, penyakit garis singgung dan lain sebagainya. Dengan kata lain klinik matematika melayani siswa yang mempunyai kelemahan di mata pelajaran matematika, dan juga melayani siswa yang mempunyai tingkat penguasaan matematika yang sudah tinggi (pengayaan). Pendampingan pembelajaran matematika hari kedua adalah bagi siswa/i SDI Ngoramawo dengan menghadirkan pembelajaran yang lebih asyik dan menyenangkan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Mei 2019 pukul 10.00 s.d 12.30 WITA. Pada proses pengabdian ini, permasalahan pendidikan menjadi sasaran utama yaitu bagaimana mengaktifkan dan mengubah manajemen pembelajaran dengan konsep matematika asyik dan menyenangkan. Pembelajaran dimulai dengan menyanyi bersama untuk membangkitkan motivasi anak sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan. Selanjutnya siswa disuguhkan dengan Mathematics Games yaitu menentukan hasil perkalian dengan menggunakan metode jari tangan (jarimatika). Pada awalnya siswa merasa asing karena tidak terbiasa menggunakan metode jarimatika, namun setelah diadakan drill dan permainan, anak menjadi lebih semangat dalam menentukan hasil perkalian bilangan. Selain metode jarimatika, anak disuguhkan dengan permainan Matematika Ajaib yakni menebak angka, menebak tanggal lahir, menebak usia, mengetahui hari kelahiran seseorang.
Gambar 3: SDI Ngoramawo tempat dilaksanakannya Pembelajaran Matematika Asyik dan Menyenangkan
Pendampingan pembelajaran matematika ini memberikan manfaat dalam meminimalisir kekurangan yang selama ini ada dalam pembelajaran matematika untuk anak-anak usia sekolah (SD, SMP dan SMA) di wilayah paroki St. Longginus Wolowio. “Kegiatan ini sungguh menyenangkan, saya sangat termotivasi belajar matematika melalui permainan Matematika Ajaib ujar Maria Yuanita Anggela Meo salah satu siswi di SDI Ngora Mawo. Emanuel Soba, S.Pd SD selaku kepala SDI Ngoramawo menuturkanKegiatan ini bagus dan menyenangkan terutama untuk memberikan pemahman kepada anak-anak untuk memahami konsep operasi hitung bilangan. Emanuel soba berharap kegiatan ini dapat berlanjut di tahu berikut dan alokasi waktunya ditambah. Di tempat terpisah, Ibu Dominika Moi Nage yang juga sebagai orang tua siswa sekaligus ketua lingkungan 1 Wawowae di wilayah paroki St. Longginus mengapresiasi kegiatan ini. Dominika Moi Nage mengatakan Klinik Matematika perlu dihadirkan di tengah-tengah masyarakat untuk menjawab kesulitan belajar anak.
Gambar 4: Aksi Relawan Matematika Asyik (REMATIKA)
by: NRR